21 Jul 2018

SIAPA BILANG HANYA ANGKOT YANG ANTRI

SALATIGA - Jamak di jaman sekarang ini, pengendara angkot yang berhenti di dekat lampu merah sudah lazim dijumpai tiap harinya.

Seperti yang biasa kita lihat, di Indonesia sulit sekali untuk mewujudkan suatu ketertiban, salah satunya adalah dengan mengantri. Namun kian lama budaya mengantri pun sudah ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Hanya  sebagian kecil masyarakat saja yang masih menerapkan budaya mengantri tersebut. Tapi di TNI, budaya mengantri tetap terpelihara sampai sekarang ini.

Hal itu tampak jelas terlihat ketika para prajurit TNI yang menjadi anggota Satuan tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 Komando Distrik Militer (Kodim) 0714/Salatiga di Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yang sedang melakukan aktifitas membangun jalan.

Daya 'Gempur' prajurit-prajurit Satgas TMMD dilatih melalui program ini. Bertempur dalam hal ini tak dilakukan di medan perang, tapi untuk pembangunan daerah tertinggal, khususnya masyarakat di Desa Bonomerto Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

Perwira Seksi Teritorial Kodim Salatiga, Kapten Infanteri Romdhon mengatakan, program TMMD merupakan sarana TNI dalam memotivasi masyarakat.

 "Di medan yang menantang, prajurit kita akan bertempur demi rakyat. Tugas ini telah dipercayakan dan diamanahkan kepada kami," ujarnya.

" Sampai saat ini, prajurit kita masih semangat mengerjakan program TMMD. Bahkan, siang ini mereka terlihat masih semangat mengantri mengambil material adukan cor utk membangun jalan. Kami semangat bekerja demi masyarakat Bonomerto," ucap Romdhon.

Perlu diketahui program TMMD Reguler ke-102 tahun 2018 adalah suatu bentuk pengabdian TNI untuk rakyatnya.

Tugas mulia yang diamanah dalam program ini, bertujuan bagi percepatan pembangunan di wilayah pedesaan, utamanya diprioritaskan untuk pembangunan wilayah tertinggal.Sabtu (14/07)#pendim 0714

Tidak ada komentar:

Posting Komentar