18 Jul 2019

Gerakan Pungut Sampah (GPS) Serentak,Hari Peduli Sampah Nasional 2019

Salatiga,-Hari Peduli Sampah Nasional 2019, yang dicanangkan Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan RI pada 21 Februari 2019, diperingati Pemerintah Kota Salatiga dengan menggelar apel dan deklarasi Gerakan Pungut Sampah (GPS) serentak di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Salatiga, Jumat (12/07/2019).

Dalam rangka turut mendukung program GPS Nasional 2019, GPS Pemkot Salatiga mengusung tema 'Ngopeni Kutho Solotigo serta Kelola Sampah Untuk Hidup Sehat, Bersih dan Bernilai'.

Berdasar release diterima beritaglobal.net dari Pendim 0714/Salatiga Pelda Wahyudha Widharta, bahwa kegiatan GPS tahun 2019, Pemkot Salatiga menggandeng 1 pleton personel TNI dari Kodim 0714/Salatiga dan Yonif 411/MR serta beberapa perusahaan swasta di Kota Salatiga.

"Dalam kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran Forkopimda Salatiga bersama masyarakat, karyawan, anggota Kodim 0714/Salatiga dan juga anggota Yonif 411/Mekanis Raider," ungkap Pelda Wahyudha.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Pelda Wahyudha, GPS di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman didahului dengan Apel yang dipimpin langsung oleh Sekda Kota Salatiga Drs. Fakruroji.

Dalam amanatnya, Sekda Kota Salatiga menyampaikan, "Apel ini digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dan melakukan pungut sampah di sekitar jalan protokol Salatiga. Selain itu, kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan hidup, demi generasi penerus dan menyelamatkan bumi," ungkap Fakruroji seperti tetuang dalam release Pendim 0714/Salatiga.

Dalam membacakan amanat selanjutnya, Fakruroji menjelaskan kepada seluruh peserta GPS bahwa Indonesia masuk pada ranking kedua sebagai negara penghasil sampah terbesar di dunia. Untuk itu, upaya yang harus bersama - sama kita lakukan yaitu dengan cara mengelola sampah ini dengan baik, baik sampah Organik maupun Non Organik. "Yang dimulai dari tempat kerja kita, dari rumah kita, kita harus sudah bisa memilah, memisahkan antara sampah Organik dan Non Organik, supaya memudahkan petugas pengumpul sampah dari Dinas Lingkungan Hidup untuk upaya mendaur ulang," kata Fakruroji.

Sekda Himbau, "Sebagai warga yang peduli dengan kesehatan berarti kita harus bisa dan mampu membantu Dinas Lingkungan Hidup dengan cara membuang sampah pada tempatnya,".

Dalam akhir pembacaan amanatnya, Sekda Kota Salatiga menjelaskan bahwa sampah - sampah yang ditimbun dalam jumlah besar di TPA (Tempat Pengolahan Akhir) juga dapat menimbulkan ledakan, ledakan tersebut di akibatkan oleh reaksi pembusukan yang pada akhirnya timbulnya uap/gas panas, dan apabila gas panas ini terkena percikan api akan menimbulkan ledakan.#

"Pemerintah sudah berusaha melakukan pengurangan sampah Non Organik, salah satunya yang bisa kita lihat di supermarket dan toko modern, saat ini sudah tidak selalu memberikan kantung plastik kepada para pembeli," tandas Drs. Fakruroji ditirukan Pelda Wahyudha Widharta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar